Rabu, 18 Januari 2012

UNTUKMU

            Begitu sibuk kah engkau demi mendapatkan kebahagian, ketidak sadaranmu itu dikuasai oleh sadarmu. namun engkau mulai melupakan kesadaranmu itu. hingga saat ini ku tak tau bagaimana yang ada di lubuk pikiranmu itu. tiada hari tanpa melihat matahari namun keenjoyanmu itu tak menyadarkan deritamu. yah mungkin ini hanya sebuah paradigma jeleku yang tak mengetahui alasanmu.
           Bagiku kehidupan ini adalah untuk dinkmati dan diyukuri atas karunia ini yang menghidupi alam semesta. namun bagiku ini adalah sebuah kemustahilan ntukmu jika kehidupanmu tak kunjung berubah juga bahkan sampai ahir hayatmu nanti. mana kenikmatan yang akan kau capai sementara kamu hidup selalu begitu.
        Ingatlah wahai kamu. setiap sesuatu itu pnya hak, maka berilah hak-hak mereka. jangan sampai kehak kan dia kau korbankan dengan kehak kan dia. timbulnya rasa cemburu itu sebab kesibukanmu yang tak memperdulikannya.
        Maka sangat disayangkan kalo nantinya bukan kebaikan untukmu namun kekecewaanlah yang akan datang untukmu di esok harimu, namun apa daya kekerasan mu dalam kebaikan tak kunjung kau rubah sebab adanya pengaruh selainmu. mungkin itu prinsipmu. tapi bagiku prinsipmu tak seprinsipku,


dipagi hariku, tunisia


abu hasan asyari

دخل هذا الامام بغداد وأخذ الحديث عن زكريا بن يحيى الساجي أحد أئمة الحديث والفقة وعن أبي خليفة الجمحي وسهل بن سرح ومحمد بن بعقوب المقيء وعبدالحمن ابن خلف البصريين ، وروى عنهم كثيراً في تفسيره ((المختزن)) وأخذ علم الكلام عن شيخة زوج أمه أبي علي الجبائي شيخ المعتزلة ، ولما تبحر في كلام الاعتزال وبلغ فيه الغاية كان يورد الأسئلة على استاذه في الدرس ولايجد فيها جواباً شافياً فتحير في ذلك فحكي عنه أنه قال: وقع في صدري في بعض الليالي شيء مما كنت فيه من العقائد فقمت وصليت ركعتين وسألت الله تعالى أن يهديني الطريق المستقيم ونمت فرأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام فشكوت إليه بعض ما بي من الأمر ، فقال لي رسول الله صلى الله علية وسلم ((عليك بسنتي)) فانتبهت !! ، وعارضت مسائل الكلام بما وجدت في القرآن والأخبار ، فأثبته ةنبذت ما سواه ورائى ظهري ، قال أبوبكر أحمد بن علي بن ثابت المعروف بالخطيب الغدادي المتوَفى سنة 463هـ في الجزء الحادي عشر من تاريخه المشهور صفحة 346هـ (( أبو الحسن الأشعري المتكلم صاحب الكتب والتصانيف في الرد على الملحدة وغيرهم من المعتزلة والرافضة والجهمية ، والخوارج وسائر أصناف المبتدعة... إلى أن قال : وكانت المعتزلة قد رفعوا رؤوسهم حتى أظهر الله تعالى الأشعري فجزهم في أقماع السمسم.
أبو الحسن الأشعري يناهظ شيخة الجبائي فيفحمه!!!

renungan rakyat indonesia

ANTARA  ANEH BIN MUSTAHIL & ANEH BIN AJAIB
kalo kita sering mendengar istilah orang idonesia ''aneh bin ajaib " mungkin sudah tidak asing lagi buat kita. Namun apa jadinya kalau istilah itu kita rubah menjadi "aneh bin mustahil" kira-kira tepat atau tidak buat bangsa kita??
 mungkin ini sebuah lelucon buat saya, namun kadang masuk aka juga kalo kita pikirkan lagi, gimana tidak coba? anda perhatikan dengan negara-negara yang penuh ketandusan tanah dan musim yang tidak mengenakan, namun mereka bisa lebih makmur kehidupannya dari pada kita.
             Nah sekarang kita bandingkan dengan kita yuk??.
kita punya tanah subur mereka tidak
kita punya berbagai keindahan alam yang sangat luar biasa mereka tidak
kita punya seribu macam makanan mereka tidak
kita mempunyai musim yg enak mereka tidak
kita punya gunung-gunung mereka punya tapi tak seindah kita
kita punya.....
kita punya...
kita punya...
semuanya bisa kita tullis sendiri apa yang ada dalam pikiran kita
             Nah baru sadarkah kita? atau pura-pura ga sadar, ya tak apalah kalo tidak sadar kita. semoga kita bisa lebih sadar atas anugrah ini. namun ada baiknya kita pikirkan lagi, kok bisa yah seperti itu??
yang  jelaa ini adalah sebuah kenyataan yang enak tapi ga enak.loh kok bisa kaya gitu yah??
semua itu ada paa diri kita masing-masing jawabannya. apakah ini sebuah ketidak syukuran kita keepada sang pencipta atau sebuah kerakusan kita atas nikmat di dunia ini.
            coba kita renungkan sejenak apa jadinya kalo masyarakat kita dipindah ke negara arab terus oarang arab di pindah kenegara kita. akan jadi apakah negara kita ini. sekali lagi jawabannya ada pada masing-masing dalam kita sendiri....  
yang pasti apapun yang telah allah berikan pada kita hendaknya kita syukuri bersama,,,,,,,,